Apa kamu pernah terjaga hingga dini hari? Ketika pikiran kamu berkeliaran kemana-mana, hingga mata sulit untuk terpejam. Sementara jam di dinding sudah menunjuk waktu menuju pukul dua malam.
Salah satu topik dari pikiran liarmu adalah tentang seseorang nun jauh di sana. Apa kabarnya? Bagaimana dia menghabiskan waktu tanpa kamu?
Hingga lantas hadir kekacauan yang sebenarnya tak pernah kau ingin. Buruknya pikiran seperti ini membuatmu rasakan lelah. Berkecamuknya pikiran yang selalu datang tepat menjelang pukul dua malam.
Kawan Bintang, apa kamu pernah atau malah sering alami overthinking ? Memikirkan sesuatu yang tidak penting sungguh hanya menghabiskan energimu saja. Namun, terkadang diri susah melepas kebiasaan overthinking yang sudah begitu mendarah daging.
Kali ini, saya ingin mengulik sebuah buku yang sungguh menarik minat saya ketika melihatnya di deretan rak buku. Covernya yang begitu manis dan sederhana namun terlihat indah dengan warna putih, membuat tangan saya tak bisa untuk tidak menyentuh dan membuk satu persatu lembaran yang ada di dalamnya.
Dan kini, saya ulas untuk kamu…
Menuju Pukul Dua Malam

Identitas Buku
Judul : Menuju Pukul Dua Malam
Penulis : @pukulduamalamEditor : Dion Rahman
Penata Letak. : Debora Melina
Desainer Sampul : Debora Melina
ISBN: 9786230028083
Penerbit : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta
Cetakan pertama : 2021
Ulasan
Setelah membacanya, menurut saya buku Menuju Pukul Dua Malam ini adalah sebuah buku yang berisi tentang ungkapan hati seorang yang seringkali overthinking pada banyak hal dalam kehidupan terutama yang berhubungan dengan perasaan. Jadi buku ini cocok banget dibaca oleh mereka yang sering overthinking, sobat. Dan saya salah satunya. Hehe..
Saya pribadi termasuk orang yang sering sekali overthinking. Dan biasanya suasana tengah malam yang membuatnya semakin berjaya. Pikiran-pikiran yang seharusnya tak perlu ada, entah mengapa selalu hadir di saat-saat menjelang pukul dua malam. Hati menjadi resah dan gelisah hingga akhirnya harus terjaga sepanjang malam. Semua terjadi hanya karena terlalu berlebihan dalam berpikir.
Menuju Pukul Dua Malam memiliki bahasa yang indah dan terasa menusuk ke jantung para pembacanya. Apa yang tertulis di dalamnya seakan mewakili suasana hati sang pembaca. Terutama mereka yang sedang mengalami situasi dan kondisi seperti yang ditulis sang pengarang.Tak mudah hidup dengn pikiran yang seringkali overthinking. Sudah berusaha menepis, namun tetap saja hadir. Itulah mengapa, buat kamu yang sering overthinking, sebaiknya tidurlah sebelum tengah malam tiba. Hal ini dilakukan untuk mencegah kehadiran si overthinking yang dapat membuat perasaanmu tak nyaman.
Yang saya suka dari buku ini selain ilustrasinya bagus-bagus dan sangat menarik hati, saya juga suka covernya yang berwarna putih dan hanya bertuliskan judulnya saja. Dan diantara kalimat-kalimat yang penuh dengan ke-overthingking-an, saya juga menemukan kalimat yang mampu memberi semangat.
Cuplikan Isi Buku
“Dalam setiap perjuangan, selalu terselip sedikit ketakutan.
Namun, jangan jadikan itu sebagai penghalang langkah
Ubah rasa takut itu menjadi energi
untuk
melangkah
lebih
jauh
lagi”
menujupukulduamalam
Yuk.. kamu bisa yuk..Sudahi overthinkingmu. Kamu patut bahagia dengan miliki pikiran yang senantiasa bersih dan lurus-lurus saja.

Pukul 00:10
Cinta itu normal, yang berat itu penyesuaian.
pukul 00:12 “Pandangan Pertama”
Pertemuan tak sengaja,
namun berkesan
Mata saling beradu seolah berbicara
Tentang ingin bersama, tapi hanya bisa sekadar berangan
Bola mata yang terus menatap, namun mulut bisu dibungkam suasana
Tulang rusukku seakan menemukan bagiannya yang hilang
Walau kusadar senyum indahmutak dapat kubawa pulang
Ya, beginilah aku yang malang
Larut dalam siang
Terus menatapmu sampai petang.
menujupukulduamalam
Jangan lupa baca ulasan saya tentang buku lainnya di kategori buku yaaaa… Selamat mengisi hari-hari kamu dengn bacaan terbaik.